Wednesday 21 May 2014

meraih kembali makna ramadhan


MERAIH KEMBALI MAKNA RAMADHAN
Oleh : Ust. Teddy Lahati, S.HI

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى كُلِّ حَالٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ذُو الْعَظَمَةِ وَالْجَلاَلِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخَلِيْلُهُ الصَّادِقُ الْمَقَالِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآلٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ؛
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
            Sebagai hamba Allah marilah kita memanjatkan puji syukur atas segaka karunia yang telah diberikanNya pada kita. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabiyullah Muhammad saw. Nabi yang menjadi suri teladan bagi umatnya, Nabi yang telah mengorbankan segalanya untuk Umatnya demi tegaknya Islam di atas muka bumi ini, Nabi yang dikala akhir wafatnya masih mengingat umatnya, mudah-mudahan percikkan rahmatnya akan sampai pada kita semua
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
Dalam QS. Albaqarah a. 183 Allah swt telah berfirman dengan sangat jelas tentang kewajiban berpuasa :
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
            Berdasarkan ayat tersebut, menjelaskan kepada kita betapa Allah telah mewajibkan puasa terhadap manusia, baik terhadap orang-orang sebelum dan kita yang ada pada masa ini yang tujuannya adalah mraih derajat takwa.
            Masih jelas dalam ingatan kita semua, di awal-awal ramadhan kita semua terpanggil untuk melaksanakan ibadah puasa ini dengan penuh semangat, dengan penuh suka cita, penuh kebahagiaan menyambutnya. Semua manusia berbondong-bondong datang memakmurkan masjid, sholat lima waktu berjamaah, shalat tarawih secara beramai-ramai, bertadarus hingga larut malam, kesemuanya itu dilakukan demi mengisi keistimewaan dibulan Ramadhan
Rasulullah saw bersabda :
Bulan Ramadhan, bulan yang telah diwajibkan oleh Allah puasanya,dan aku mencontohkan kepada kamu bangun sembahyang malamnya, maka siapa yang puasa  dan sembahyang malam, benar-benar karena iman dan mengharapkan pahala pada Allah, akan keluar dari dosa-dosanya bagaikan keadaan ketika dilahirkan dari perut ibunya.
            Kita semua dengan tekad yang kuat, ingin meraih manusia yang suci terbebas dari segala noda dan dosa berkat bulan yang mulia ini yakni Ramadhan. Tekad yang kuat terpancar dari prilaku kita, ketika 1 Ramadhan datang, adzan Isya dikumandangkan, kita segera menyiapkan pakaian sholat yang paling bagus untuk dikenakan lalu segera bergegas ke masjid,kemudian berwudhu sholat sunnah lalu duduk dengan penuh kekhusuan seolah-olah  merasakan Allah sementara melihat kita. Diawali dengan sholat Isya kemudian tarawih dan ditutup dengan witir, kita disibukkan dengan mengucapakan kalimat-kalimat doa sebagai munajah kepada ilahi Robbi. Setelah itu kita bertadarrus membaca Al-Quran ayat demi ayat, surat-demi surat dibaca untuk mengumpllkan pahala sebanyak-banyaknya. Di penghujung malam kita bangun untuk sahur, demi mendapatkan berkah dari langit.
            Subuhpun datang menjelang, kita segera menunaikan panggilan Allah untuk melaksanakan sholat secara berjamaah. Setelah itu kita mulai berperang dengan hawa nafsu, menahan lapar dan dahaga semaksimal mungkin. Walaupun dengan cuaca yang sangat panas kita tetap berusaha menjaga puasa kita. Setiap datang waktu sholat sesegera mungkin kita menunaikannya, subhanallah inilah kekuatan ramadhan yang dimiliki oleh orang-orang yang beriman.
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
            Pada akhir bulan Syaban Rasulullah saw berkhutbah dan bersabda : Hai manusia, telah tiba padamu bulan yang berkah, didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu malam, Allah mewajibkan puasa didalamnya, dan bangun malamnya hanya sunnah, dan siapa yang mendekat pada Allah dengan berbuat kebaikan, maka bagaikan orang yang mengerjakan fardhu di bulan lain, dan siapa yang melakukan fardhu, maka sama dengan tujuh puluh fardhu di bulan lain. Dan ia bulan kesabaran, dan sabar itu pahalanya surga, dan bulan bantuan pertolongan, dan bulan bertambahnya rizqi, dan siapa yang member buka pada orang yang berpuasa, maka akan mendapatkan pengampunan untuk dosanya., dan melepas dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikitpun. Sahabat berkata : Ya Rasullah, tidak semua dari kami yang dapat memberi buka puasa. Rasulullah menjawab : Allah akan memberikan pahala itu pada orang yang memberi buka pada orang yang puasa walau hanya sebiji kurma, atau seteguk air atau seisapan susu. Dan Bulan Ramadhan itu permulaannya adalah rahmat, pertengahannya pengampunan dosa, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Dan siapa yang meringankan budaknya, maka Allah akan mengampunkan dan membebaskannya dari api neraka. Dan perbanyaklah kamu dari empat macam : dua macam untuk keridhoan Tuhanmu, dan yang dua lagi kamu sangat menginginkannya pada keduanya. Adapun yag untuk keridhoan Tuhanmu yaitu membaca : Asyahdu alla ilaha illallah dan membaca : astagfirullah. Adapun dua yang sangat kamu inginkan yaitu minta kepada Allah surga : Nasalukal jannata. Dan berlindung  pada Allah dari neraka : wa naudzubika minannar. Dan siapa yang memberi minum pada orang yang puasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (kautsar) satu kali minum yang tidak akan merasa haus untuk selamanya.
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
            Subhanallah, betapa istimewanya bulan ramadhan yang diberikan Allah kepada kita. Ada sebuah hikayat, diceritakan seorang ulama, bahwa dahulu disini ada orang bernama Fulan, orang ini biasa teledor dan adakalanya meninggalkan sembahyang, tetapi bila tiba bulan ramadhan, maka ia menghias diri dengan pakain yang necis dan memakai harum-haruman, serta tekun puasa dan sembahyang, bahkan ia suka menggadai kekurangan-kekuranga sembahyangnya. Dan ketika ditanya : mengapa begitu? Jawabnya : ini bulan taubat, rahmat dan berkah semoga Allah memaafkan bagiku dengan karunianya. Kemudian setelah mati aku mimpi bertemu dengannya, dan aku Tanya : bagaimana sambutan Allah padamu? Jawabnya : mengampuni dosa-dosaku karena menghormati bulan Ramadhan.semoga kami diampunkan oleh Allah swt.
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
            Sejenak, marilah kita menengok tubuh kita ini, jasad yang kita pakai selama ini. Sudah apakah yang kita berikan kepada bulan ramadhan. Mengapa diakhir-akhir ramadhan, kita semakin jauh dengan Allah.Mengapa ketika ramadhan akan pergi meninggalkan kit,a tidak ada rasa sedih? Sudah cukupkah amal-amal kita untuk dilaporkan pada Allah?, sudah siapkah kita untuk mati dengan membawa tumpukan-tumpukan dosa? Dimana sholat berjamaah kita, dimana baca al-Quran, dimana puasa kita?dimana rasa terima kasih kita kepada Rasul? Rasulullah saw sangat mencintai kita, tetapi kita tidak mencintai rasul. Kita hanya sibuk dengan urusan duniawi, cinta terhadap harta kita, tahta, bahkan lebih cinta terhadap hawa nafsu kita. Mengapa telinga ini seakan-akan telah tuli dari perintah Allah, mata ini telah buta terhadap ayat-ayat Allah, hati ini telah membusuk dari seruan-seruan Allah. Kita tidak perlu menunggu, ketika Gempa bumi datang menghancurkan kita semua, kita tidak perlu menanti arusya tsunami yang akan meluluhlantahkan kita semua, tidak perlu menunggu ketika gunung-gunung akan memuntahkan lahar panasnya yang ganas.
             Kalapun kita tidak mau bersujud padanya. Allah tidak akan pernah turun dari singgasananya, kalaupun kita melalaikan perintah Allah, Allah tetap sayang pada hambanya, dimana nurani kita, dimana tanda syukur kita. Beribu-ribu orang sujud padaNya, tersungkur menangis dihadapanNya, tidakkah kita mau meraih surge dan bersanding bersama Allah?
Apakah kita bisa menjamin, kita akan bertemu dengan ramadhan yang akan dating? Apakah jiwa-jiwa kita mampu memberikan jaminan, akan dapat berjumpa dengan Ramadhan?Demi Zat yang jiwa Muhammad berada ditangannya, demi Allah kita tidak akan sanggup memberikan jaminan, Hanyalah Allah  swt yang bisa. Sebelum ramadhan mengucapkan salam perpisahan,kita antar ramadhan layaknya seorang tamu yang kita muliakan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Hadirin Sidang Jumat rahimakumullah
            Ramadhan belum berakhir, ramadhan hanya tinggal beberapa hari saja. Marilah kita berusaha kembali meraih makna ramdhan, jangan kita sia-siakan keistimewaan dibulan ini. Sekali lagi marilah kita hayati sabda Rasulullah saw : Siapa yang puasa di bulan ramadhan karena iman, dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu dan akan datang. Dan siapa yang mendapatkan bulan Ramadhan, sedang ia belum menunaikan puasanya, maka tidak akan diterima dari padanya hingga puasa.
            Marilah sama-sama kita memperbaiki ibadah puasa kita, ibadah sholat kita, ibadah baca al-Quran kita, mudah-mudahan Allah swt akan mengampuni segala kelalain dan dosa-dosa kita selama ini. Amin.
Mari kita berdoa :
Ya malikil quddus, ya Muhaimin, Ya Aziz, Ya Jabbar..
Ampunilah segala kelalain dan kekhilafan kami yang tidak mengormati bulanMu ini.
Ampuni atas kesengajaan diri ini melalaikan perintah-perintahmu
Maafkanlah atas segala dosa-dosa dan kekotoran hati ini
Kepada siapa lagi kami akan memohon selain dengan pertolongan darimu
Kepada siapa lagi kami akan mengemis kasih ini selain hanya kepadaMu ya Robb.
Berikanlah kami pintu ampunanmu walaupun diri ini berulang kali berbuat salah
Bukaknlah pintu taubatmu walapun diri ini seringkali berbuat dosa padaMu
Jangan Engkau campakkan kami dalam kenistaan
Jangan Engkau Hinakan kami dalam pandanganMu
Jadikanlah kami orang-orang yang pandai bersyukur kepadaMu
Luaskanlah, lapangkanlah AmpunanMu terhadapa kami semua Ya robb
Ya dzal jalali wal Ikrom
Tsabbit Qobi ala dinika
Tsabbit Qolbi ala Toatika
Ya Rohman Ya Rohim

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 

like this

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut". Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali mahramnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut"

sharing ilmu islam Copyright © 2013 Template modification by Ikhwanul fikri