catatan seorang akhwat
Jatuh airmataku..
Iringi remuk redam hatiku...
Saat Ku kehilanganmu...
Dan hanya rintik hujan yang menemani aku..
Tentu masih ingat lirik lagu ini, ya ini lagu hijau daun, tapi ana saat ni bukan mau memposting atau membahas tentang itu tapi ana ingin mengurai yang belum sempat ana uraikan selama ini, ana sedih sangat sedih dengan keadaan umat hari ini, jujur saat ini remuk rasanya hati dan perasaan saat mendengar seutas jawaban dari seorg sahabat akhwat yang tidak mau dinasehati, tidak mau diajak ke yang lurus, tidak mau menutup aurat, tidak mau mengurangi kebiasaan keluar malam, tidak mau mengurangi kebiasaan mengumbar pesona di depan ikhwan, Ya Allah cukup engkau yang jadi saksi atas semua ini,
Terlontar kata2 munafik dari mulut mereka, terlontar kata iri dari mulut mereka, terlontar kata2 kotor lainnya dari mulut mereka, Ya Allah tolong ampuni dosa-dosa mereka, ana sudah maafkan semua kesalahan mereka.
Wahai sahabtku ana tak ingin engkau di nego oleh laki2 jail
Ana tak ingin derajatmu direndahkan oleh laki2 diluar sana,
Ana tak ingin mereka mencacimu dgn kata2 hina,
Ana tak ingin melihat auratmu yang begitu murah dijajakan di hadapan para lelaki
Ana tak ingin melihatmu tersesat, karena aku sahabatmu,,
Ana membelamu bukan karena ana merendahkanmu,
Ana membelamu karena kita perempuan ibaratkan mutiara yang sangat berharga, sangat mahal,dan lebih mahal dari dunia dan seluruh isinya.
Ana ingin kita berjumpa lagi di syurga, cuma itu impian ana saat ini,
Ya Allah Ya Robbi ketuklah pintu hati sahabt2 ana dimanapun mereka saat ini,
Peliharalah iman dan takwa di hatinya,
Astafirullah...ana tak kuasa menahan airmata saat ini, entah kenapa sedih rasanya hati ini...
Iringi remuk redam hatiku...
Saat Ku kehilanganmu...
Dan hanya rintik hujan yang menemani aku..
Tentu masih ingat lirik lagu ini, ya ini lagu hijau daun, tapi ana saat ni bukan mau memposting atau membahas tentang itu tapi ana ingin mengurai yang belum sempat ana uraikan selama ini, ana sedih sangat sedih dengan keadaan umat hari ini, jujur saat ini remuk rasanya hati dan perasaan saat mendengar seutas jawaban dari seorg sahabat akhwat yang tidak mau dinasehati, tidak mau diajak ke yang lurus, tidak mau menutup aurat, tidak mau mengurangi kebiasaan keluar malam, tidak mau mengurangi kebiasaan mengumbar pesona di depan ikhwan, Ya Allah cukup engkau yang jadi saksi atas semua ini,
Terlontar kata2 munafik dari mulut mereka, terlontar kata iri dari mulut mereka, terlontar kata2 kotor lainnya dari mulut mereka, Ya Allah tolong ampuni dosa-dosa mereka, ana sudah maafkan semua kesalahan mereka.
Wahai sahabtku ana tak ingin engkau di nego oleh laki2 jail
Ana tak ingin derajatmu direndahkan oleh laki2 diluar sana,
Ana tak ingin mereka mencacimu dgn kata2 hina,
Ana tak ingin melihat auratmu yang begitu murah dijajakan di hadapan para lelaki
Ana tak ingin melihatmu tersesat, karena aku sahabatmu,,
Ana membelamu bukan karena ana merendahkanmu,
Ana membelamu karena kita perempuan ibaratkan mutiara yang sangat berharga, sangat mahal,dan lebih mahal dari dunia dan seluruh isinya.
Ana ingin kita berjumpa lagi di syurga, cuma itu impian ana saat ini,
Ya Allah Ya Robbi ketuklah pintu hati sahabt2 ana dimanapun mereka saat ini,
Peliharalah iman dan takwa di hatinya,
Astafirullah...ana tak kuasa menahan airmata saat ini, entah kenapa sedih rasanya hati ini...