Tuesday 10 June 2014

kesenangan mengikuti cinta


Kesenangan mengikuti cinta, yang menguat menurut kekuatan cinta dan melemah menurut lemahnya cinta. Selagi kasih sayang kepada kekasih dan kerinduan kepadanya kuat, maka kesenangan untuk berhubungan dengannya pun semakin kuat pula. Cinta dan kerinduan tergantung seberapa jauh dia mengetahui kekasihnya. Selagi pengetahuannya lebih komplit, maka cintanya pun lebih komplit pula, apalagi jika dikembalikan pada ( cinta murni/cinta Al-Haq ) kesempurnaan kenikmatan di akhirat dan kesempurnaan pengetahuan tentang cinta ( Bukan cinta yang berasal dari hawa nafsu yang hanya semu dan tak kekal ). Ingatlah !! ………. Siapa yang beriman kepada Allah, asma’ dan sifat-sifat-Nya serta lebih mengetahui-Nya, maka dia akan lebih mencintai-Nya. Kesenangan-Nya terletak pada hubungan dengan-Nya. Memandang wajah-Nya dan mendengarkan kalam-Nya. Setiap kesenangan, kenikmatan dan kegembiraan macam apapun jika dibandingkan dengan kenikmatan itu, bisa diibaratkan setetes air dilautan.

Lalu bagaimana mungkin seseorang yang mempunyai akal sehat lebih mementingkan kesenangan yang sedikit ( dan cinta yang jelas- jelas palsu yang tidak kekal ), sementara waktu dan banyak disertai penderitaan daripada kesenangan yang banyak dan kekal ?
Kesempurnaan hamba tergantung pada dua kekuatan ini, yaitu ilmu dan cinta. Sebaik – baik ilmu adalah ilmu tentang Allah, dan cinta yang paling tinggi adalah cinta kepada-Nya, sedangkan kesenangan yang paling sempurna tergantung pada dua hal ini.
Comments
0 Comments
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

 

like this

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut". Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali mahramnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut"

sharing ilmu islam Copyright © 2013 Template modification by Ikhwanul fikri