Monday 23 December 2013

kata bijak


Cobalah, tebarkan caci, dan tekun dalam memaki, dalam sesaat, kata itu
mungkin kan terlupa. Tapi, nanti pasti akan selalu ada jiwa dan hati
yang terluka, Hati itu kan tetap merana, tak ada yang tahu kapan dia
tetap ada Dan bisa jadi, tak ada yang kita bisa perbuat, saat maki
sudah tertanam di dada

Cobalah, sampaikan kata-kata benci, dalam sekejap, mungkin ia akan tak terkenang. Tapi, akan yakinlah, akan timbul jiwa-jiwa pendendam, akan ada airmata yang berlinang. Dan bisa jadi, dalam derai airmata itu Akan ada harapan-harapan yang hilang dan membatu

Tetapi,

Cobalah,
sampaikan kata-kata bijak dan menyenangkan, dalam semenit ia mungkin
kan terlupa Namun, yakinlah, akan ada gelombang riak-riak bahagia kan
tercipta Akan ada pusaran-pusaran cinta yang yang terus membesar Hingga
kita seolah tak percaya pada semua kata yang telah kita tebar

Cobalah,
sampaikan kata-kata sejuk berisi harapan dan doa, dalam semenit, ia
mungkin kan terlupa Namun, rasa bahagia yang tercipta, akan terus
nikmat terasa Dan kita akan membuat mereka nyaman dengan semua dendang
yang kita nyanyikan Bertahun-tahun lamanya, kata itu kan terus
terkenang, walau sekedar ucapan cinta yang kita sampaikan.



Comments
0 Comments
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

0 comments:

 

like this

Blog Archive

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut". Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut". 'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik , menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali mahramnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut". Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut"

sharing ilmu islam Copyright © 2013 Template modification by Ikhwanul fikri